Rabu, 29 Oktober 2008

Akhirnya, Pilkada Donggala Tuntas Sudah


Akhirnya, pada 28 Oktober 2008 pukul 16.00 wita, KPUD Donggala menetapkan pasangan Habir Ponulele – Aly Lasamaulu (Halal) sebagai bupati dan wakil bupati Donggala terpilih periode 2009-2014. Dalam rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua KPUD Donggala M. Rifai, pasangan Halal memperoleh 83.463 (35%). Sementara pesaingan terdekatnya Kasman Lassa – Arif (Kasmaran) hanya mampu mendulang suara sekitar 16%.

Atas hasil ini, masyarakat Sulawesi Tengah kembali menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa pilkada adalah pesta demokrasi yang tidak harus diwarnai dengan aksi kekerasan dan anarki yang melibatkan ribuan pendukung. Walaupun rapat pleno hasil pilkada Donggala dibayangi dengan aksi ketidak puasan sebagian pendukung yang kalah, namun mereka tetap menghormatinya karena yang diprotes adalah bukan kekalahannya melainkan adanya dugaan pembohongan publik terkait pemekaran Sigi Biromaru.

Diantaranya yang melakukan upaya penekanan kepada KPUD Donggala untuk pilkada ulang adalah para pendukung Kasmaran karena menurut mereka bahwa sesuai ketentuan UU pemekaran Sigi Biromaru maka masyarakat Sigi tidak ikut dalam pilkada Donggala.

Rapat Pleno Sempat Ricuh

Sebelum sidang pleno penetapan hasil pilkada dimulai, sekitar 600 orang dari Aliansi Masyarakat Kab. Donggala dipimpin Abd Radyid dan Yahya Sahibe menggelar aksi di depan Kantor KPUD. Atas nego dengan pihak aparat, Rasyd dan Yahya Sahibe diizinkan masuk ke ruang rapat untuk menyampaikan aspirasi. Sebelum rapat dimulai, Rasyid berorasi di depan peserta rapat dengan mengatakan bahwa KPUD sampai ditingkat bawah telah melakukan pembohongan. Pernyataan ini kontan membuat peserta rapat tersinggung. Cornelius (staf PPK Kulawi) langsung menyerang Rasyid. Nasib serupa diderita Yahya yang hendak melerai malah dikeroyok peserta rapat lain hingga luka robek di kepala. Insiden ini sempat memancing emosi masa namun dapat diredam oleh aparat kepolisian setempat.

Sigi boleh ikut Pilkada Donggala

Nampaknya, upaya pendukung Kasmaran menuntut pilkada ulang kandas. Pasalnya, berdasarkan surat KPU ke KPUD Sulteng dinyatakan bahwa Sigi Biromaru boleh mengikuti pilkada Donggala. Surat tersebut bernomor KPU No. 2371/15/VII/2008 Perihal Keikutsertaan Pilkada Kabupaten Sigi, yang ditujukan ke KPU Sulteng.

Adapun isi surat tersebut antara lain menyatakan bahwa pengisian anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota tidak dilakukan bagi provinsi/kabupaten/kota yang dibentuk 18 bulan sebelum pemilu berikutnya. Selain itu, sesuai rapat dengar pendapat antara KPU dengan Komisi II DPR tgl 8 Juli 2008, bahwa terhadap pemekaran 12 kab/kota yang disahkan DPR pada 24 Juni 2008 tidak dilakukan pembuatan daerah pemilihan, yang berarti di kab/kota pemekaran tidak dilakukan pemilu 2009. Selain itu pengisian jabatan bupati/walikota defenitif selambat-lambatnya 2 tahun. Dengan demikian, pengisian keanggotaan DPRD dilakukan setelah pemilu 2009 dengan mengacu pd hasil pemilu 2009. Atas dasar itulah maka masyarakat yang mendiami 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Sigi masih mengikuti pemilu bupati dan wakil bupati Donggala pada Oktober 2008.


Read more...

Rabu, 22 Oktober 2008

Berbagi Masalah Pemilu 2009

Belum lama ini pimpinan/ perwakilan parpol di Sulawesi Tengah menghadiri acara workshop di Convention Hall Swisbelt Hotel, Palu. Acara itu buah kerjasama KPUD Sulteng bekerjasama dengan NID (National Demokratic Institute) Indonesia. Dalam workshop tersebut para peserta sepakat membentuk Forum Komunikasi guna menyikapi permasalahan yang mungkin akan muncul pada pemilu 2009.

Latar belakang pembentukan forum komunikasi tersebut adalah maraknya ketidak puasan masyarakat atas hasil pilkada di beberapa tempat yang nyaris rusuh. Namun dari beberapa pilkada di Sulwesi Tengah, tak satupun yang rusuh. Nampaknya masyarakat Sulteng sudah tahu benar bahwa rusuh akan menjadikan propinsi ini semakin tertinggal dan terbelakang. Butuh waktu dan biaya untuk mengembalikan situasi seperti dulu. Atas dasar itulah maka dibentuklah fourm komunikasi untuk mengeliminasi kesalahpahaman dan akan senantiasa mengutamakan dialog sebagai sebagai cara menjembatani perbedaan kepentingan politik dan ideologi demi suksesnya penyelenggaraan pemilu damai 2009.

Namun ada selentingan bahwa dibentuknya forum komunikasi itu adalah bagian dari muslihat KPU dan Panwas guna membagi permasalahan sengketa pemilu kepada peserta Pemilu. Penyelesaian sengketa pemilu dan tetek bengeknya adalah tugas utama KPU dan Panwas. Bukan lalu membentuk forum kemudian berbagi masalah.

Read more...

3 Jam (Padam) di Palu


Kabar Palu – Stock batubara untuk pengoperasian PLTU habis sudah. Dampaknya masyarakat kota Palu kembali harus menerima kenyataan pahit. Pemadaman bergilir seolah menjadi menu sehari-hari masyrakat Palu dan sekitarnya. Dan parahnya lagi, pihak PLN menetapkan 3 (tiga) jam menyala dan 7 (tujuh) jam padam. Pola ini pernah berlangsung menjelang bulan ramadhan kemarin. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga 27 Oktober 2008.

PLN sendiri tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi tersebut, namun anehnya kenapa situasi ini tetap berlangsung. Lalu kerja PLN ngapain?. Pihak PLN hanya berdalih bahwa kapasitas mereka yang 19 MW tidak mampu mensuplai kebutuhan masyarakat Palu dan guna memenuhi itu membeli energi listrik dari PLUTU yang selalu kesulitan membeli batubara padahal jarak Palu – Balikpapan hanya hitungan jam jika menggunakan kapal angkua batubara. Lalu kenapa terlambat ?

Kekecewaann masyarakat Palu terhadap pelayanan PLN nampaknya mulai bangkit kembali. Pernah kalangan pegiat LSM berencana melakukan class action namun batal. Entah kenapa rencana itu batal. Sebetulnya pihak PLN perlu mendapat pelajaran berharga bila rencana class action itu jadi dilaksanaka. PLN akan mawas diri dan meningkatkan kinerja se-optimal mungkin. Selama ini PLN hanya berlindung pada PLTU. Dalihnya sih selalu sama. PLTU kehabisan pasokan batubara. Dulu juga pernah sama dalihnya. Mesin PLTD di Silae mengalami kerusakan dan perlu waktu untuk mendatangkan suku cadang. Gimana gak rusak lha wong belinya juga mesin bekas. Dan itu orderan dari Pemda Sulteng. Lho ...Pemda Sulteng ngobyek tho????


Read more...

Romantisme Kota Palu


Palu menggeliat. Istilah menggeliat saat ini cocok bagi kota Palu. Sebab selama ini kota Palu seolah terjaga dari tidur panjangnya. Palu kini mulai bangun dan menata diri untuk menjadi kota yang indah dan layak dihuni. Kenapa baru sekarang???

Entahlah… Yang pasti Palu bak gadis muda bergincu menarik siapapun yang pernah mengenalnya atau mengunjunginya. Hanya saja.., Palu tetap kota yang panas dan tetap saja sering gelap gulita walaupun telah ada PLTU toh kegelapan masih menyambangi kota ini.



Dampak dari pembangunan dan pulihnya keamanan telah mengubah Palu. Identitas Palu pun telah bergeser dari tugu ke jembatan yang megah dan indah.

Dulu, identitas Palu hanya tugu yang sering disebut Bundaran HI (Bundaran Hasanundin Indah). Tugu ini pula yang sering menjadi saksi bisu saat para aktivis menyuarakan kegelisahan rakyat Palu dalam menyikapi ketidakadilan pembangunan dan dampaknya. Menyikapi kebijakan pemerintah daerah dan pusat dalam mengelola negara. Kini identitas itu telah bergeser. Tugu itu tidak lagi menjadi daya tarik karena telah berubah rupa menjadi papan reklame. Maklum saja, sebuah kota perlu PAD dan salah satunya dari pemasang iklan yang beretebaran di poros-poros jalan utama kota. Tidak terkecuali kota Palu. Walau dengan menggadaikan romantisme masa lalu.



Kini Palu telah mempunyai identitas yang lebih menasional dibandingkan tugu yang berubah rupa. Jembatan berdiri kokoh menyatukan kota Palu yang terbelah sungai mengalir sepanjang tahun dengan airnya berwarna coklat susu membawa jutaan butir-butir lumpur dari ujung gunung akibta penggundulan hutan.



Identitas baru itulah yang saat ini banyak menghiasi header para blogger asal Palu. Dan saya pun demikian. Tidak latah tetapi karena jembatan tersebut seolah mempunya kekuatan magis untuk selalu dikunjungi dan dilewati.

Read more...

Senin, 20 Oktober 2008

Tentang Blog Ini

Salamat Datang.


Selamat datang di blog Kabar dari Palu. Blog ini saya dedikasikan buat kota Palu tercinta. Saya memang bukan orang Palu tetapi telah mencintai kota Palu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mungkin bagi sebagian orang akan bertanya-tanya dimana letak kota Palu, dan ada apa dengannya. Mudah-mudahan blog ini menjawab pertanyaan sederhana itu.

Ya. Saya berawal dari pertanyaan sederhana itu dengan cara menceritakan kembali tentang apa yang terjadi di Kota Palu dan atau bahkan mungkin Sulawesi Tengah.

Palu memang kota yang sedang berkembang menjadi kota besar yang layak menyandang ibukota propinsi. Banyak perkembangan yang terjadi dalam waktu 2 tahun terakhir ini, dan ini merupakan dampak positif atas semakin kondusifnya situasi dan kondisi keamanan di Poso khususnya dan Sulteng pada umumnya.

Semoga blog ini bermanfaat bagi para blogger yang secara tidak sengaja maupun sengaja ”nyasar” di blog ini.

Wasallam.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger template Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP